Postingan

HEMATOLOGI

Sistem hematologi tersusun atas darah dan tempat darah diproduksi, termasuk sumsum tulang dan nodus limpa. Darah adalah organ khusus yang berbeda dengan organ lain karena berbentuk cairan. Darah merupakan medium transpor tubuh, volume darah manusia sekitar 7%-10% berat badan normal dan berjumlah sekitar 5 liter. Keadaan jumlah darah pada tiap-tiap orang tidak sama, bergantung pada usia, pekerjaan, serta keadaan jantung atau pembuluh darah. Darah terdiri atas 2 komponen utama, yaitu sebagai berikut. 1.       Plasma darah, bagian cair darah yang sebagian besar terdiri atas air, elektrolit, dan protein darah. 2.         Butir-butir darah (blood corpuscles), yang terdiri atas komponen-komponen berikut ini Eritrosit: sel darah merah (SDM-red blood cell) Leukosit: sel darah putih (SDP-white blood cell). Trombosit. butir pembeku darah-platelet Eritrosit Sel darah merah merupakan cairan bikonkaf dengan diameter sekitar 7 mikron....

ANALGETIK

Analgetika adalah obat-obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri tanpa menghilangkan kesadaran. Analgetika pada umumnya diartikan sebagai suatu obat yang efektif untuk menghilangkan sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan nyeri lain misalnya nyeri pasca bedah dan pasca bersalin, dismenore (nyeri haid) dan lain-lain sampai pada nyeri hebat yang sulit dikendalikan. Hampir semua analgetik ternyata memiliki efek antipiretik dan efek antiinflamasi.   Asam salisilat, paracetamol mampu mengatasi nyeri ringan sampai sedang, tetapi nyeri yang hebat membutuhkan analgetik sentral yaitu analgetik narkotik. Efek antipiretik menyebabkan obat tersebut mampu menurunkan suhu tubuh pada keadaan demam sedangkan sifat antiinflamasi berguna untuk mengobati radang sendi (artritis reumatoid) termasuk pirai /gout yaitu kelebihan asam urat sehingga pada daerah sendi terjadi pembengkakan dan timbul rasa nyeri. Analgesik antiinflamasi diduga bekerja berdasarkan penghambatan sintesis pro...

ANTIKONVULSI

Epilepsi, suatu gangguan kejang, terjadi pada sekitar 1% populasi. Serangan kejang pada epilepsi disebabkan oleh muatan listrik abnormal dari neuron-neuron serebral, dan ditandai dengan hilangnya atau terganggunya kesa- daran dan biasanya disertai dengan kejang (reaksi motorik abnormal). Elektroense- falogram (EEG), adalah alat yang berguna untuk mendiagnosis epilepsi. EEG mencatat muatan listrik abnormal dari korteks serebri. 50% dari semua kasus epilepsi dianggap bersifat primer, atau idiopatik (tidak diketahui sebabnya), dan 50% lagi se- kunder akibat trauma, anoksia otak, infeksi, atau gangguan pembuluh darah otak (CVA serebrovascular accident, atau stroke). Obat-Obat yang dipakai untuk serangan kejang epilepsi disebut sebagai antikonvulsi, atau antiepilepsi. Obat-Obat antikonvulsi menekan impuls listrik abnormal dari pusat serangan kejang ke daerah korteks lainnya, sehingga mencegah serangan kejang tetapi tidak menghilangkan penyebab serangan kejang. Antikonvulsi diklasifikasi...

ANTIHISTAMIN

Antihistamin adalah obat yang dapat mengurangi atau menghilangkan kerja histamin dalam tubuh melalui mekanisme penghambatan bersaing pada sisi reseptor H1 H2 dan H3.   Efek antihistamin bukan suatu reaksi antigen-antibodi karena tidak menetralkan atau mengubah efek histamin yang sudah terjadi.   Antihistamin pada umumnya tidak dapat mencegah produksi histamin.   Antihistamin terkait dengan interaksi yang bertentangan dengan histamin dengan reseptor spesifik Berdasarkan pada reseptor spesifik, antihistamin dibagi menjadi tiga kelompok yaitu antagonis-H 1 , antagonis-H2 dan antagonis-H 3 . Antagonis- H1 , sebagian besar digunakan untuk pengobatan gejala- gejala akibat reaksi alergi Antagonis- H2 , digunakan untuk mengurangi sekresi asam lambung pada pengobatan penderita tukak lambung.   Antagonis-H 3 , sampai sekarang belum digunakan untuk perawatan, masih dalam penelitian lebih lanjut dan berguna tentang sistem kardiovaskular, pengobatan diagnostik dan kelai...